Kamis, 20 September 2018

APPLICATION OF ICT



APPLICATION OF ICT
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah IT dan Agroindustri
Semester 1
Disusun Oleh :
1.    Neta Hardy Astuty                    (182410101050)
2.    Diko Afwizal Imawan                (182410101061)
3.    Alhamdana Adhitya Nur R        (182410101074)
4.    Haidar                                      (182410101082)
5.    Dicky Fattah Dwi S M               (182410101088)
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS JEMBER
Tahun 2018-2019










Application of ICT
DSS (Decision Support System)
Pengertian DSS :
Konsep Decision Support System pertama kali dinyatakan oleh Michael S. Scott Morton pada tahun 1970 dengan istilah “Management Decision System” (Sprague and Watson: 1993: 4) (Turban: 1995) (McLeod: 1995).
Pada dasarnya DSS dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif.
DSS adalah suatu sistem informasi yang spesifik yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang bersifat semi terstruktur secara efektif dan efisien, serta tidak menggantikan fungsi pengambil keputusan dalam membuat keputusan.
Tujuan DSS :
·         Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur
·         Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
·         Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer daripada efisiensinya.
Contoh Kasus DSS :
·         Pre Culttivation
Penerapan Decision Support System pada masa pre cultivation bias dikatakan sangat dibutuhkan karena dengan DSS akan mempermudah pengguna untuk menentukan pilihan tanaman yang tepat untuk ditanam selain itu DSS juga dapat menentukan lahan yang benar benar cocok dengan jenis tanaman yang dipilih serta dengan DSS pengguna dapat menentukan kalender yang tepat untuk kapan memulai menanam kapan memulai untuk pengairan sehingga DSS dapat meningkatkan kualitas proses penanaman.
·         Crop Cultivation and Harvesting
Penerapan DSS pada masa Crop and Harvesting adalah mengatur input input yang dapat dilakukan pada masa panen dan memanajemen agar input input tersebut benar benar berguna,DSS pada masa panen juga mengatur masalah tentang manajemen pengairan saat panen dan manajemen pemupukan serta mengatur dan memanajemen hama.
·         Post Harvest
Penerapan DSS pada masa setelah panen bisa dikatakan tidak terlalu dipentingkan namun DSS setelah panen juga membantu pengguna untuk memutuskan kapan untuk memulai melakukan penanaman kembali.



KMS (Knwledge Management System)
Knowledge Management  System adalah sebuah proses yang membantu perusahaan mengidentifikasi, memilih, mengorganisasikan, menyebarkan, dan mentransfer informasi dan keahlian yang penting yang merupakan bagian dari ingatan perusahaan dan yang biasanya berada di dalam perusahaan dalam bentuk yang tidak terstruktur.
Tujuan utama dari KMS adalah untuk mendukung dinamika pembelajaran organisasional dan keefektifan organisasi tersebut. Selain itu tujuan lainnya yaitu :
§  Penghematan waktu dan biaya
§  Peningkatan aset pengetahuan
§  Kemampuan beradaptasi
§  Peningkatan produktivitas

Contoh Penerapan Knowledge Management System
A.    Pre-cultivation
Pada tahapan ini, KMS berperan dalam pemilihan benih dan verietas unggul padi. Yang terdiri atas manajemen database, sistem manajemen berbasis pengetahuan benih dan varietas padi, dan sistem manajemen konsultasi dengan pakar. KMS disajikan dalam bentuk pengetahuan budidaya padi dalambentuk modul dan file yang dapat dilihat, dicari dan diunduh. Pengetahuan pemilihan lahan padi dalam bentuk pencarian berdasarkan nama, dan parameter yang sudah ditentukan dan spesifikasi lahan, pengetahuan konsultasi dalam forum konsultasi online dalam post comment, email, dan media sosial lainnya. Dan dengan KMS ini, pengguna dari lingkungan pertanian, masyarakat, organisasi dan pakar dapat dengan cepat dan mudah dalam memperoleh pengetahuan mengenai benih dan varietas unggul padi mulai dari budidaya, pemilihan benih dan varietas padi dengan secara konsultasi.
B.     Crop cultivation and harvesting
Pada tahapan land preparation, karena tanaman belum menghasilkan lahan pemupukan yang diharapkan. Maka dengan adanya KMS diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan dapat mempertahankan daya tahan terhadap hama dan penyakit. Dengan pemanfaatan pengetahuan yang ada, maka perlu keberadaan suatu sistem penunjang pengetahuan yeng terkomputerisasi. Sistem ini dapat membantu petani dalam pengolahan atau pemanfaatan pengetahuan melalui berbagai perencanaan dan proses yang dilakukan.
C.    Post harvest
Dalam pertanian tahap ini, sangat penting menentukan seberapa keuntungan yang akan didapat oleh petani. KMS berperan dalam memberi penunjang pengetahuan tentang bagaimana keadaan dan harga pasar. Dengan adanya KMS petani dapat mengetahui dan dapat mencapai memperkirakan seberapa besar keuntungan yang dapat dicapai akibat dari informasi penunjang pengetahuan yang telah didapat dari KMS.

Management Information System (MIS)
Management Information System adalah pengelolaan data dimana didalamnya mencakup proses mencari, menyusun, mengklasifikasikan, serta menyajikan berbagai data yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan perusahaan sehingga dapat dijadikan landasan dalam pengambilan keputusan oleh manajemen.
Tujuannya antara lain :
a.       Memberikan gambaran keseluruhan dari perusahaan.
b.      Bertindak sebagai komunikasi dan alat perencanaan
c.       MIS bertujuan untuk melaporkan bantuan untuk mengambil keputusan dan tindakan pada objek tertentu dengan waktu cepat.
Contoh kasus :
A.    Pra-Cultivation
Pada tahapan ini, MIS berperan penting dalam manajemen perusahaan. MIS memberikan informasi seperti dalam memberikan laporan penjualan hasil panen sebelumnya agar dapat mengambil keputusan hasil panen mana yang lebih unggul penjualannya sehingga bisa ditingkatkan kualitas benih yang belum tinggi tingkat permintaan konsumen. Laporan dari MIS merupakan data internal yang bisa dilihat oleh middle manager yang bisa membuat keputusan kepada apa yang akan dilakukan pada perusahaan tersebut.
B.     Crop Cultivation and Harvesting
Pada tahap Input management, Water management dan Fertilization, MIS berfungsi memberi informasi pada perencanaan,pengendalian,serta pengevaluasian kepada manajemen dengan menggunakan strategi dan pemanfaatan sistem informasi sehingga jalannya budidaya dan pemanenan berjalan dengan baik dan tidak ada kendala. Contoh pemberian informasi tentang banyaknya takaran air dalam sehari yang harus disiramkan pada budidaya tanaman
C.     Post harvest
Pada tahap pasca panen, informasi yang diperolah akan diproses menjadi suatu informasi yang bermafaat bagi perusahaan seperti untuk menetukan transportasi apa yang harus dipakai, berapa banyak kendaraan untuk membawa hasil panen serta pengolahan seperti apa yang akan dilakukan pada bahan panen sehingga sistem informasi manajemen bisa memberikan informasi penting bagi middle manajer untuk mengambil keputusan selanjutnya dan memaksimalkan pengolahan tersebut.




Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.
Tujuan GIS
Tujuan dari penggunaan GIS adalah agar dapat meningkatkan ketepatan data dan pengelolaan data, data GIS dapat mempermudah dalam membantu pengambilan keputusan.
Manfaat GIS
1.      Manajemen tata guna lahan atau digunakan dalam analisis pemetaan lahan.
2.      Inventarisasi sumber daya alam
3.      Untuk pengawasan daerah bencana alam
4.      Bagi perencanaan Wilayah dan Kota
Contoh GIS pada:
1.      Pre-cultivation
Pada tahapan ini GIS berperan dalam pemilihan lahan yang tepat berdasarkan struktur lahan,suhu, iklim, intensitas hujan,dan ketinggian lahan berdasarkan geografis lokasi tersebut yang akan digunakan dalam proses agroindustri. GIS juga dapat dijadakan acuan untuk waktu penanaman yang tepat dengan menyesuaikan letak geografis.
2.      Crop cultivation and harvesting
Pada saat ini GIS berparan dalam persiapan lahan atau untuk memastikan kondisi lahan sebelum penanaman atau program agroindustri tersebut, untuk menentukan waktu penjadwalan atau pengaturan pengelolaan dalam proses agroindustri.
3.      Post harverst
Pada tahapan ini GIS dapat berperan untuk mengetahui model transportasi apa yang tepat digunakan saat pendistribusian produk dengan menyesuaikan letak geografis, dapat digunakan untuk mengutahui kemasan yang tepat bagi sebuah produk misalnya kita dapat mengetahui bagaimana kemasan yang baik agar produk tidak rusak saat proses distribusi berlangsung. Pada sat ini GIS juga berperan untuk mengetahui bagaimana perlakuan yang baik untuk produk dengan menyesuaikan iklim pada tempat tertentu.

Pengertian GPS
GPS adalah sistem untuk menentukan suatu letak atau koordinasi tempat di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan sinyal satelit dalam bentuk sebuah map atau peta yang bisa diakses menggunakan internet.
Menurut Buku Location Based Service GPS adalah sistem navigasi yang menggunakan satelit yang didesain agar dapat menyediakan posisi secara instan, kecepatan dan informasi waktu di hampir semua tempat di muka bumi, setiap saat dan dalam kondisi cuaca apapun
Tujuan Pembuatan GPS
Tujuan diciptakannya GPS ini yaitu untuk memudahkan user atau pemakai mengetahui tempat, lokasi, maupun koordinat suatu barang atau benda atau jasa tergantung apa keperluan user.
Contoh Kasus :
A.    Crop cultivation and harvesting
GPS sering juga digunakan untuk keperluan sistem informasi geografis, seperti untuk pembuatan peta, mengukur jarak perbatasan, atau bisa dijadikan sebagai referensi pengukuran suatu wilayah. Dalam sebuah pengaplikasian GPS dalam Bidang Agro-industri GPS diaplikasikan untuk menandaisuatu wilayah dalam peta digital untuk proses persiapan Lahan, seperti seorang petani di suatu daerah dinegara USA, ia menggunakan GPS untuk menandai lokasi seberapa luas lahan yang ia miliki untuk persiapan ia bertani di kemudian hari. Ia juga menngunakan GPS untuk Proses penaburan benih, ia memanfaatkan GPS untuk melihat daerah mana saja yang bias ia taburi benih. (kurang Input management)
B.     Post Harvest


1.      GPS untuk Sistem Pelacakan Kendaraan
Fungsi ini hampir sama dengan navigasi, jika dalam navigasi menggunakan perangkat penerima sinyal GPS berikut penampil titik koordinatnya dalam satu perangkat, sedangkan untuk kebutuhan sistem pelacakan adalah alat penampil dan penerima sinyal berbeda lokasi. Contohnya kita bisa mengetahui lokasi kendaraan yang hilang dengan melihat titik kordinat yang dihasilkan dari alat yang terpasang dalam kendaraan tersebut, untuk melihatnya bisa melalui media smartphone atau alat khusus lainnya.
2.      GPS untuk Navigasi
Dalam kebutuhan berkendara sistem GPS pun sangat membantu, dengan adanya GPS Tracker terpasang pada kendaraan maka akan membuat perjalanan semakin nyaman karena arah dan tujuan jalan bisa diketahui setelah GPS mengirim posisi kendaraan kita yang diterjemahkan ke dalam bentuk peta digital




Tidak ada komentar:

Posting Komentar