APPLICATION
OF ICT
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah IT dan Agroindustri
Semester 1
Disusun Oleh :
1.
Neta Hardy Astuty (182410101050)
2.
Diko Afwizal Imawan (182410101061)
3.
Alhamdana Adhitya Nur R (182410101074)
4.
Haidar (182410101082)
5.
Dicky Fattah Dwi S M (182410101088)
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS JEMBER
Tahun 2018-2019
Application of ICT
DSS (Decision
Support System)
Pengertian DSS
:
Konsep Decision
Support System pertama kali dinyatakan oleh Michael S. Scott Morton
pada tahun 1970 dengan istilah “Management Decision System”
(Sprague and Watson: 1993: 4) (Turban: 1995) (McLeod: 1995).
Pada
dasarnya DSS dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan
mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, menentukan
pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sampai
mengevaluasi pemilihan alternatif.
DSS
adalah suatu sistem informasi yang spesifik yang ditujukan untuk membantu
manajemen dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang
bersifat semi terstruktur secara efektif dan efisien, serta tidak menggantikan
fungsi pengambil keputusan dalam membuat keputusan.
Tujuan DSS :
·
Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi
struktur
·
Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
·
Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer daripada
efisiensinya.
Contoh Kasus DSS :
·
Pre Culttivation
Penerapan Decision Support System pada masa pre cultivation bias
dikatakan sangat dibutuhkan karena dengan DSS akan mempermudah pengguna untuk
menentukan pilihan tanaman yang tepat untuk ditanam selain itu DSS juga dapat
menentukan lahan yang benar benar cocok dengan jenis tanaman yang dipilih serta
dengan DSS pengguna dapat menentukan kalender yang tepat untuk kapan memulai
menanam kapan memulai untuk pengairan sehingga DSS dapat meningkatkan kualitas
proses penanaman.
·
Crop Cultivation and Harvesting
Penerapan DSS pada masa Crop and Harvesting adalah mengatur input input
yang dapat dilakukan pada masa panen dan memanajemen agar input input tersebut
benar benar berguna,DSS pada masa panen juga mengatur masalah tentang manajemen
pengairan saat panen dan manajemen pemupukan serta mengatur dan memanajemen
hama.
·
Post Harvest
Penerapan DSS pada masa setelah panen bisa dikatakan tidak terlalu
dipentingkan namun DSS setelah panen juga membantu pengguna untuk memutuskan
kapan untuk memulai melakukan penanaman kembali.
KMS
(Knwledge Management System)
Knowledge Management System adalah sebuah proses yang membantu
perusahaan mengidentifikasi, memilih, mengorganisasikan, menyebarkan, dan
mentransfer informasi dan keahlian yang penting yang merupakan bagian dari
ingatan perusahaan dan yang biasanya berada di dalam perusahaan dalam bentuk
yang tidak terstruktur.
Tujuan utama dari KMS adalah untuk
mendukung dinamika pembelajaran organisasional dan keefektifan organisasi
tersebut. Selain itu tujuan lainnya yaitu :
§ Penghematan waktu dan biaya
§ Peningkatan aset pengetahuan
§ Kemampuan beradaptasi
§ Peningkatan produktivitas
Contoh
Penerapan Knowledge Management System
A.
Pre-cultivation
Pada
tahapan ini, KMS berperan dalam pemilihan benih dan verietas unggul padi. Yang
terdiri atas manajemen database, sistem manajemen berbasis pengetahuan benih
dan varietas padi, dan sistem manajemen konsultasi dengan pakar. KMS disajikan
dalam bentuk pengetahuan budidaya padi dalambentuk modul dan file yang dapat
dilihat, dicari dan diunduh. Pengetahuan pemilihan lahan padi dalam bentuk
pencarian berdasarkan nama, dan parameter yang sudah ditentukan dan spesifikasi
lahan, pengetahuan konsultasi dalam forum konsultasi online dalam post comment,
email, dan media sosial lainnya. Dan dengan KMS ini, pengguna dari lingkungan
pertanian, masyarakat, organisasi dan pakar dapat dengan cepat dan mudah dalam
memperoleh pengetahuan mengenai benih dan varietas unggul padi mulai dari
budidaya, pemilihan benih dan varietas padi dengan secara konsultasi.
B.
Crop cultivation and harvesting
Pada
tahapan land preparation, karena tanaman belum menghasilkan lahan pemupukan
yang diharapkan. Maka dengan adanya KMS diharapkan mampu meningkatkan
pertumbuhan vegetatif dan dapat mempertahankan daya tahan terhadap hama dan
penyakit. Dengan pemanfaatan pengetahuan yang ada, maka perlu keberadaan suatu
sistem penunjang pengetahuan yeng terkomputerisasi. Sistem ini dapat membantu
petani dalam pengolahan atau pemanfaatan pengetahuan melalui berbagai
perencanaan dan proses yang dilakukan.
C.
Post harvest
Dalam pertanian
tahap ini, sangat penting menentukan seberapa keuntungan yang akan didapat oleh
petani. KMS berperan dalam memberi penunjang pengetahuan tentang bagaimana
keadaan dan harga pasar. Dengan adanya KMS petani dapat mengetahui dan dapat
mencapai memperkirakan seberapa besar keuntungan yang dapat dicapai akibat dari
informasi penunjang pengetahuan yang telah didapat dari KMS.
Management Information System (MIS)
Management
Information System adalah pengelolaan data dimana didalamnya mencakup proses
mencari, menyusun, mengklasifikasikan, serta menyajikan berbagai data yang
terkait dengan kegiatan yang dilakukan perusahaan sehingga dapat dijadikan
landasan dalam pengambilan keputusan oleh manajemen.
Tujuannya antara lain :
a. Memberikan
gambaran keseluruhan dari perusahaan.
b. Bertindak
sebagai komunikasi dan alat perencanaan
c. MIS
bertujuan untuk melaporkan bantuan untuk mengambil keputusan dan tindakan pada
objek tertentu dengan waktu cepat.
Contoh
kasus :
A. Pra-Cultivation
Pada tahapan ini, MIS berperan penting dalam manajemen
perusahaan. MIS memberikan informasi seperti dalam memberikan laporan penjualan
hasil panen sebelumnya agar dapat mengambil keputusan hasil panen mana yang
lebih unggul penjualannya sehingga bisa ditingkatkan kualitas benih yang belum
tinggi tingkat permintaan konsumen. Laporan dari MIS merupakan data internal
yang bisa dilihat oleh middle manager yang bisa membuat keputusan kepada apa
yang akan dilakukan pada perusahaan tersebut.
B. Crop Cultivation and Harvesting
Pada tahap Input management, Water management dan
Fertilization, MIS berfungsi memberi informasi pada
perencanaan,pengendalian,serta pengevaluasian kepada manajemen dengan
menggunakan strategi dan pemanfaatan sistem informasi sehingga jalannya budidaya
dan pemanenan berjalan dengan baik dan tidak ada kendala. Contoh pemberian
informasi tentang banyaknya takaran air dalam sehari yang harus disiramkan pada
budidaya tanaman
C. Post harvest
Pada tahap pasca panen, informasi yang diperolah akan
diproses menjadi suatu informasi yang bermafaat bagi perusahaan seperti untuk
menetukan transportasi apa yang harus dipakai, berapa banyak kendaraan untuk
membawa hasil panen serta pengolahan seperti apa yang akan dilakukan pada bahan
panen sehingga sistem informasi manajemen bisa memberikan informasi penting
bagi middle manajer untuk mengambil keputusan selanjutnya dan memaksimalkan
pengolahan tersebut.
Sistem
Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus
yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan).
Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang
memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan
informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut
lokasinya, dalam sebuah database.
Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan
data sebagai bagian dari sistem ini.
Tujuan GIS
Tujuan dari penggunaan GIS
adalah agar dapat meningkatkan ketepatan data dan pengelolaan data, data GIS
dapat mempermudah dalam membantu pengambilan keputusan.
Manfaat GIS
1.
Manajemen tata guna lahan atau digunakan dalam
analisis pemetaan lahan.
2.
Inventarisasi sumber daya alam
3.
Untuk pengawasan daerah bencana alam
4.
Bagi perencanaan Wilayah dan Kota
Contoh
GIS pada:
1.
Pre-cultivation
Pada tahapan ini GIS berperan dalam pemilihan lahan yang tepat
berdasarkan struktur lahan,suhu, iklim, intensitas hujan,dan ketinggian lahan
berdasarkan geografis lokasi tersebut yang akan digunakan dalam proses
agroindustri. GIS juga dapat dijadakan acuan untuk waktu penanaman yang tepat
dengan menyesuaikan letak geografis.
2.
Crop cultivation and harvesting
Pada saat ini GIS berparan dalam persiapan lahan atau untuk memastikan
kondisi lahan sebelum penanaman atau program agroindustri tersebut, untuk
menentukan waktu penjadwalan atau pengaturan pengelolaan dalam proses
agroindustri.
3.
Post harverst
Pada tahapan ini GIS dapat berperan untuk mengetahui model transportasi
apa yang tepat digunakan saat pendistribusian produk dengan menyesuaikan letak
geografis, dapat digunakan untuk mengutahui kemasan yang tepat bagi sebuah
produk misalnya kita dapat mengetahui bagaimana kemasan yang baik agar produk
tidak rusak saat proses distribusi berlangsung. Pada sat ini GIS juga berperan
untuk mengetahui bagaimana perlakuan yang baik untuk produk dengan menyesuaikan
iklim pada tempat tertentu.
Pengertian
GPS
GPS adalah sistem untuk menentukan suatu letak atau koordinasi tempat
di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan sinyal satelit dalam bentuk
sebuah map atau peta yang bisa diakses menggunakan internet.
Menurut
Buku Location Based Service GPS adalah sistem navigasi yang menggunakan satelit yang didesain agar dapat
menyediakan posisi secara instan, kecepatan dan informasi waktu di hampir semua
tempat di muka bumi, setiap saat dan dalam kondisi cuaca apapun
Tujuan Pembuatan GPS
Tujuan diciptakannya GPS ini yaitu
untuk memudahkan user atau pemakai mengetahui tempat, lokasi, maupun koordinat
suatu barang atau benda atau jasa tergantung apa keperluan user.
Contoh Kasus :
A.
Crop cultivation and harvesting
GPS sering juga digunakan untuk
keperluan sistem informasi geografis, seperti untuk pembuatan peta, mengukur
jarak perbatasan, atau bisa dijadikan sebagai referensi pengukuran suatu
wilayah. Dalam sebuah pengaplikasian GPS dalam Bidang Agro-industri GPS
diaplikasikan untuk menandaisuatu wilayah dalam peta digital untuk proses
persiapan Lahan, seperti seorang petani di suatu daerah dinegara USA, ia menggunakan
GPS untuk menandai lokasi seberapa luas lahan yang ia miliki untuk persiapan ia
bertani di kemudian hari. Ia juga menngunakan GPS untuk Proses penaburan benih,
ia memanfaatkan GPS untuk melihat daerah mana saja yang bias ia taburi benih.
(kurang Input management)
B.
Post Harvest
1.
GPS untuk Sistem Pelacakan Kendaraan
Fungsi ini hampir sama dengan
navigasi, jika dalam navigasi menggunakan perangkat penerima sinyal GPS berikut
penampil titik koordinatnya dalam satu perangkat, sedangkan untuk kebutuhan sistem
pelacakan adalah alat penampil dan penerima sinyal berbeda lokasi. Contohnya
kita bisa mengetahui lokasi kendaraan yang hilang dengan melihat titik kordinat
yang dihasilkan dari alat yang terpasang dalam kendaraan tersebut, untuk
melihatnya bisa melalui media smartphone atau alat khusus lainnya.
2.
GPS untuk Navigasi
Dalam kebutuhan berkendara sistem
GPS pun sangat membantu, dengan adanya GPS Tracker terpasang pada kendaraan
maka akan membuat perjalanan semakin nyaman karena arah dan tujuan jalan bisa diketahui
setelah GPS mengirim posisi kendaraan kita yang diterjemahkan ke dalam bentuk
peta digital
Tidak ada komentar:
Posting Komentar